Waspada! Kurang Angin Bisa Memicu Pecah Ban

Jadi, jangan pernah menganggap sepele ban yang kurang angin. Sebab, kebanyakan kasus pecah ban itu bukan karena kelebihan tekanan angin, tapi karena kurang angin. Nah, berikut alasan kenapa ban yang kurang angin berpotensi meletus di tengah jalan.

1. Ban kempes membuat struktur ban bekerja terlalu keras

Waspada! Kurang Angin Bisa Memicu Pecah BanIlustrasi ban mobil (pexels/Tom Fisk)

Struktur ban dirancang untuk bekerja dengan tekanan tertentu. Kalau angin di dalam ban kurang, maka beban kendaraan tidak lagi ditopang oleh bagian tengah ban, melainkan berpindah ke bagian samping atau sidewall. Nah, sidewall ini sebenarnya tidak dirancang untuk menahan beban besar.

Akibatnya, dia bisa mengalami kerusakan lebih cepat, seperti retak-retak atau bahkan robek. Kalau mobil tetap dipacu dengan kondisi ban seperti ini, tekanan dari jalan bisa membuat sidewall gagal menahan beban dan akhirnya ban pun meledak secara tiba-tiba.

Risiko ini makin tinggi kalau kondisi jalan tidak rata, banyak lubang, atau berbatu. Ketika ban dalam keadaan normal, ia masih bisa menyerap benturan. Tapi dalam kondisi kempes, bantalan dari udara tidak cukup membantu, sehingga setiap benturan langsung mengenai bagian paling lemah dari ban. Inilah yang membuat ban kempes lebih rentan pecah dibandingkan ban dengan tekanan yang pas.

2. Gesekan meningkat, panas berlebih, dan akhirnya meletus

Waspada! Kurang Angin Bisa Memicu Pecah BanJalan tol (bpjt.pu.go.id)

Ban kempes menyebabkan bagian yang menempel ke aspal jadi lebih lebar. Semakin lebar permukaannya, semakin besar pula gesekan antara ban dan jalan. Gesekan ini menghasilkan panas. Saat suhu meningkat terlalu tinggi, karet ban bisa kehilangan elastisitasnya dan menjadi rapuh. Kondisi overheat ini sangat berbahaya karena bisa memicu letusan pada ban, terutama saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.

Banyak kasus ban meletus terjadi di jalan tol atau jalan panjang yang lurus, di mana pengemudi biasanya tidak sadar kalau ban mereka terlalu kempes. Ketika suhu aspal panas dan kecepatan kendaraan tinggi, panas dari gesekan itu meningkat drastis. Apalagi kalau ditambah muatan berat atau medan menanjak, kombinasi ini bisa membuat ban tiba-tiba pecah di tengah jalan tanpa peringatan.

3. Kelebihan beban makin memperparah risiko

Waspada! Kurang Angin Bisa Memicu Pecah BanIlustrasi truk (Pexels/Tom Fisk)

Satu lagi hal yang bikin ban kempes makin berbahaya: membawa beban berlebih. Ban yang sudah kekurangan tekanan udara jadi makin ditekan oleh bobot tambahan dari barang atau penumpang. Struktur ban yang seharusnya fleksibel jadi dipaksa bekerja keras, dan ini bisa memicu kerusakan dari dalam. Banyak pengemudi tidak sadar bahwa tekanan angin harus disesuaikan dengan beban kendaraan. Jika tekanan tetap standar padahal mobil membawa beban lebih berat dari biasanya, risiko ban pecah pun meningkat.

Itulah kenapa penting banget untuk rutin cek tekanan angin, minimal seminggu sekali atau setiap kali mau bepergian jauh. Cek juga kondisi fisik ban, apakah ada benjolan, sobekan, atau kerusakan lainnya. Ban mungkin terlihat kuat dari luar, tapi kalau tekanan angin tidak dijaga, performanya bisa menurun drastis. Jangan tunggu sampai kejadian di jalan, lebih baik mencegah daripada harus menghadapi bahaya karena ban meletus.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *