Air radiator yang mendidih bisa jadi mimpi buruk buat pemilik kendaraan. Tanda yang paling mudah dikenali adalah ketika air radiator mendidih hingga mengeluarkan asap atau meluap. Kalau sudah begini, jangan panik dan segera cari tahu penyebabnya.
Masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari hal sepele hingga kerusakan serius. Nah, biar kamu tidak bingung, simak pembahasan satu per satu penyebabnya dalam artikel berikut ini.
1. Tutup radiator rusak atau longgar
ilustrasi tutup radiator (freepik.com/jcomp)
Meski terlihat sepele, tutup radiator sebenarnya punya peran krusial dalam sistem pendinginan kendaraan. Tutup ini dirancang untuk menjaga tekanan di dalam radiator agar tetap stabil.
Kalau tutupnya rusak, karet perapatnya aus, atau bahkan tidak terpasang dengan benar, tekanan bisa turun drastis. Akibatnya, titik didih air juga ikut menurun, dan air jadi lebih cepat mendidih meski suhu belum terlalu tinggi.
Gejala yang muncul bisa berupa air radiator yang cepat habis atau sering keluar uap dari area mesin. Maka dari itu, jangan ragu untuk cek kondisi tutup radiator secara berkala.
Kalau kelihatan retak, kendur, atau karatan, lebih baik kamu ganti saja. Harganya tidak seberapa dibanding risiko kerusakan mesin yang jauh lebih mahal.
2. Kipas radiator tidak berfungsi
ilustrasi radiator mobil (vecteezy.com/Sukarman)
Kipas radiator adalah “pendingin tambahan” yang bantu menurukan suhu air yang sudah panas setelah berputar di mesin. Kalau kipas tidak berfungsi, entah karena motornya rusak, sekring putus, atau sambungan kabelnya lepas, suhu air jadi tidak bisa turun dengan efektif.
Akibatnya, suhu mesin naik terus dan air radiator akhirnya mendidih. Masalah kipas ini sering muncul pas macet atau berhenti lama, karena tidak ada aliran udara dari luar yang bantu mendinginkan radiator.
Kalau kamu sering lihat indikator suhu naik pas berhenti, bisa jadi ini penyebabnya. Segera periksa ke bengkel atau teknisi untuk memastikan apakah kipas masih berfungsi normal.
3. Air radiator kurang atau habis
ilustrasi air radiator yang berkurang (vecteezy.com/Apicha Thumvisead)
Ini penyebab klasik yang paling sering ditemui. Saat air radiator kurang atau bahkan habis, kemampuan sistem pendingin untuk menyerap dan membuang panas jadi sangat terbatas.
Panas dari mesin tidak bisa disalurkan dengan baik, akhirnya suhu naik drastis dan air yang tersisa pun cepat mendidih. Kondisi ini bisa terjadi karena kebocoran kecil yang tidak terlihat langsung, atau karena kamu lupa isi air pendingin secara berkala.
Makanya penting untuk rutin mengecek level air radiator dan tabung cadangan, minimal seminggu sekali. Gunakan juga cairan coolant yang sesuai, bukan air biasa, supaya performa pendinginan lebih optimal.
4. Thermostat rusak atau macet
ilustrasi thermostat radiator mobil (vecteezy.com/Chaiyasit Duangchay)
Thermostat adalah komponen yang berfungsi membuka dan menutup aliran air ke radiator sesuai suhu mesin. Kalau thermostat macet dalam posisi tertutup, air radiator jadi tidak bisa mengalir ke radiator untuk didinginkan.
Alhasil, air panas terus terjebak di mesin, dan suhu pun cepat melonjak sampai mendidih. Kerusakan thermostat ini sering kali tidak langsung terasa.
Tapi kalau kamu lihat indikator suhu mesin naik drastis hanya dalam beberapa menit setelah mobil dinyalakan, bisa jadi itu tandanya thermostat bermasalah. Penggantian thermostat ini biasanya tidak mahal dan bisa sangat mencegah kerusakan mesin yang lebih besar.
.
Leave a Reply