1. Nitrogen berkurang efeknya
Ilustrasi ban mobil (Pexels/Tima Miroshnichenko)
Nitrogen mampu menjaga tekanan ban lebih stabil dibandingkan angin biasa. Sebab nitrogen memiliki molekul lebih besar sehingga tidak mudah merembes keluar dari pori-pori ban, mengurangi risiko kehilangan tekanan dalam jangka waktu lama.
Ketika nitrogen dicampur dengan angin biasa, manfaat ini berkurang karena angin biasa mengandung sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan sisanya berupa gas lain.
Oksigen cenderung lebih mudah merembes keluar dari ban, sehingga mencampur angin biasa dapat menyebabkan tekanan ban berkurang lebih cepat dibandingkan menggunakan nitrogen murni.
2. Pelek berpotensi karatan
ilustrasi memeriksa tekanan ban (freepik.com/teksomolika)
Angin biasa mengandung uap air, terutama jika diisi menggunakan kompresor tanpa sistem penyaring kelembapan. Uap air ini dapat meningkatkan risiko kondensasi di dalam ban, terutama saat suhu ban berubah drastis, seperti ketika mengemudi jarak jauh.
Nitrogen, di sisi lain, bebas dari uap air sehingga membantu menjaga kondisi bagian dalam ban dan pelek lebih baik. Mencampur nitrogen dengan angin biasa dapat meningkatkan kemungkinan korosi pada pelek logam akibat kehadiran uap air.
3. Berpengaruh pada pengendalian mobil
Ilustrasi drifting (Pexels/Harrison Haines)
Penggunaan nitrogen murni membantu menjaga tekanan ban lebih konsisten meskipun terjadi perubahan suhu ekstrem, misalnya saat melaju di jalan tol atau berhenti mendadak. Hal ini berkontribusi pada stabilitas kendaraan dan pengendalian yang lebih baik.
Mencampur nitrogen dengan angin biasa dapat membuat tekanan ban lebih fluktuatif akibat sifat oksigen dan uap air yang lebih reaktif terhadap perubahan suhu. Hal ini mungkin tidak terlalu terasa dalam penggunaan harian, tetapi dapat berdampak pada kendaraan yang sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh atau kecepatan tinggi.
Leave a Reply