1. Cek radiator sebelum berangkat
Kalau mobilnya sehat dan tidak bermasalah, air radiator seharusnya tidak berkurang secara dratis secara tiba-tiba.
Namun tidak ada salahnya mengecek sebentar air radiator sebelum berangkat. Caranya buka tank penampung radiator untuk mengecek level airnya.
Kalau level air kurang, segera tambahkan. Pastikan jika tidak ada rembesan apalagi kebocoran pada selang-selang yang terhubung ke radiator, yak.
Sebab radiator berfungsi mendinginkan suhu mesin. Jika bagian ini rusak, maka suhu panas mesin akan tak terkendali yang berujung pada overheat.
Baca Juga: Ini 3 Perbedaan Utama Mobil Listrik dan Bensin
2. Selalu perhatikan indikator suhu mesin
Setelah mengecek radiator, langkah berikutnya adalah rajin-rajin menengok indikator suhu mesin yang biasanya ada di panel meter, berdekatan dengan indikator bahan bakar.
Pastikan jarum indikator tidak lebih dari setengah. Jika jarum lebih dari setengah atau bahkan hampir penyentuh titik terpanas, segera menepi dan matikan mesin.
Biarkan mesin sampai benar-benar adem. Setelah itu cek air radiator. Jika berkurang, segera tambahkan. Akan lebih baik jika kamu segera menghubungi bengkel terdekat.
3. Pastikan oli mesin sesuai spesifikasi
Faktor lain yang bisa memicu overheat adalah oli mesin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin. Karena itu baca ulang buku manual mobilmu. Di sana biasanya tertera oli apa yang harus digunakan untuk mobilmu.
Pastikan kamu menggunakan oli yang tepat. Sebab salah oli bisa menyebabkan friksi antarkomponen di dalam mesin menjadi tinggi. Hal ini selain bisa membuat overheat juga bisa merusak komponen dalam mesin.
Leave a Reply