Bagi pengguna mobil bermesin diesel, sebaiknya kalian harus waspada saat bepergian ke daerah bersuhu rendah. Sebab, ada yang menyebut kalau apakah solar bisa membeku. Nah, kalau solar membeku, mesin dipastikan tidak akan bisa dihidupkan.
Tapi, benarkah solar bisa membeku? Solar memiliki kandungan hidrokarbon berat seperti parafin. Nah, komponen inilah yang membuat solar rentan terhadap suhu rendah. Ketika suhu turun drastis, parafin dapat mengkristal dan menyebabkan solar mengental, menyumbat filter dan selang bahan bakar.
1. Mengapa solar bisa membeku?
ilustrasi mobil di daerah dingin (pexels.com/rescriptt rescriptt)
Solar mengandung parafin, yang pada suhu rendah mulai berubah bentuk menjadi kristal padat. Ketika cukup banyak kristal terbentuk, solar tidak lagi bisa mengalir bebas melalui sistem bahan bakar. Akibatnya, kendaraan diesel yang menggunakan solar jenis ini dapat mengalami gangguan operasional, terutama saat dinyalakan di pagi hari yang dingin. Dalam kondisi ekstrem, mesin bahkan bisa mati total karena tidak ada solar yang mencapai ruang bakar.
Proses pembekuan solar tidak seperti air yang membeku menjadi es. Yang terjadi lebih kepada perubahan tekstur dari cair ke bentuk seperti gel. Ini terjadi ketika suhu mencapai titik tertentu yang disebut “Cloud Point” (titik awal pembentukan kristal) dan “Pour Point” (titik saat solar berhenti mengalir).
2. Jenis solar dan titik bekunya
Ilustrasi mengisi bensin (Pexels/Ekaterina Belinskaya)
Tidak semua solar memiliki titik beku yang sama. Di Indonesia, solar bersubsidi seperti B35 memiliki kandungan parafin yang tinggi, sehingga lebih cepat membeku di suhu rendah. Solar jenis ini bisa mulai mengental pada suhu sekitar 10°C dan membeku total di bawah 0°C. Ini tentu menjadi perhatian bagi kendaraan yang beroperasi di dataran tinggi atau pegunungan.
Sementara itu, solar non-subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex diformulasikan dengan aditif yang lebih baik dan memiliki titik beku lebih rendah. Di negara-negara beriklim dingin, tersedia pula solar khusus musim dingin atau winter diesel yang tetap cair bahkan saat suhu mencapai -20°C. Penggunaan solar jenis ini memastikan kendaraan tetap berfungsi optimal meskipun cuaca ekstrem.
3. Cara mencegah solar membeku
ilustrasi mobil di daerah dingin (pexels.com/Brett Sayles)
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah solar membeku. Salah satunya adalah dengan menggunakan solar berkualitas tinggi yang sudah dilengkapi dengan aditif anti-beku. Pilihan ini lebih stabil terhadap suhu rendah dan lebih aman bagi kendaraan diesel.
Jika kendaraan tetap harus menggunakan solar biasa di daerah dingin, aditif khusus anti-gel bisa ditambahkan untuk menurunkan titik beku solar. Selain itu, parkirkan kendaraan di tempat yang terlindung dari angin malam atau dalam ruangan untuk menjaga suhu tangki bahan bakar. Menyalakan mesin secara berkala juga dapat membantu menjaga sirkulasi bahan bakar tetap lancar dan mencegah solar mengendap terlalu lama dalam kondisi dingin.
Kesimpulannya, solar memang bisa membeku tergantung pada jenisnya dan kondisi suhu lingkungan. Pemahaman tentang titik beku dan tindakan pencegahan sangat penting agar kendaraan diesel tetap dapat beroperasi dengan lancar, terutama di daerah bersuhu rendah. Dengan perawatan yang tepat, risiko pembekuan solar bisa diminimalkan secara signifikan.
Leave a Reply