1. Panaskan mesin secara berkala
Meskipun mobil tidak digunakan setiap hari, penting untuk tetap memanaskan mesin secara berkala, minimal satu hingga dua kali dalam seminggu. Memanaskan mesin selama sekitar 10-15 menit membantu melancarkan sirkulasi oli dan mencegah komponen mesin berkarat.
Dengan memanaskan mesin, kamu juga membantu menjaga aki agar tetap terisi dan tidak mudah soak. Hal ini juga berguna untuk mencegah bahan bakar mengendap di tangki, yang bisa mempengaruhi performa mesin ketika mobil akhirnya digunakan.
Jadi, pastikan untuk meluangkan waktu memanaskan mesin agar sistem mesin tetap berjalan optimal. Langkah sederhana ini sangat membantu menjaga keawetan mesin saat mobil jarang digunakan.
2. Perhatikan kondisi aki mobil
Saat mobil tidak digunakan dalam waktu lama, aki rentan mengalami penurunan daya atau bahkan mati total. Untuk mencegah hal ini, lepas kabel aki jika mobil akan ditinggalkan dalam jangka waktu yang lama, terutama jika lebih dari dua minggu. Langkah ini membantu menghindari konsumsi daya dari komponen elektrik yang tetap menyala.
Selain itu, pastikan aki dalam kondisi bersih dan kering untuk menghindari korosi pada terminal. Jika memungkinkan, kamu juga bisa menggunakan charger aki otomatis untuk menjaga daya aki tetap stabil. Merawat aki dengan baik akan memastikan mobil bisa dinyalakan dengan mudah saat dibutuhkan.
3. Pastikan tekanan angin pada ban tetap stabil
Ban mobil yang jarang digunakan bisa mengalami penurunan tekanan angin atau bahkan kempis jika dibiarkan terlalu lama. Kondisi ini bisa menyebabkan deformasi pada ban dan menurunkan kenyamanan berkendara. Periksa tekanan angin pada ban secara rutin dan pastikan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Jika mobil benar-benar tidak digunakan dalam jangka waktu lama, pertimbangkan untuk memindahkan mobil sedikit agar tekanan pada permukaan ban dapat merata. Kamu juga bisa menggunakan pengganjal ban atau jack stand untuk mengurangi beban pada ban. Dengan menjaga tekanan angin tetap stabil, kondisi ban akan terjaga dan siap digunakan kapan saja.
4. Jaga kebersihan mobil, baik bagian luar maupun dalam
Mobil yang jarang digunakan juga perlu dijaga kebersihannya untuk menghindari kerusakan pada cat atau bagian interior. Bersihkan mobil secara menyeluruh sebelum disimpan, termasuk mencuci bagian luar dan membersihkan bagian dalam seperti karpet, dashboard, dan jok.
Pastikan untuk menutup mobil dengan sarung atau cover mobil untuk melindunginya dari debu, kotoran, dan sinar UV yang bisa merusak cat. Selain itu, gunakan pengharum atau dehumidifier di dalam mobil untuk menghindari bau pengap atau tumbuhnya jamur. Dengan menjaga kebersihan mobil, kamu dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh kotoran atau debu yang menempel terlalu lama.
5. Periksa cairan mobil secara berkala
Meski jarang digunakan, cairan dalam mobil seperti oli mesin, cairan rem, dan coolant tetap harus diperiksa secara berkala. Cairan ini bisa mengendap atau mengalami perubahan kualitas jika dibiarkan terlalu lama tanpa diganti. Periksa kondisi oli dan pastikan volumenya mencukupi, begitu pula dengan coolant untuk mencegah mesin dari overheating saat pertama kali dihidupkan kembali. Cairan rem juga harus dicek untuk memastikan sistem pengereman tetap berfungsi optimal. Dengan memeriksa cairan secara berkala, kamu menjaga kualitas komponen mesin dan mencegah kerusakan akibat cairan yang tidak layak pakai.
Merawat mobil yang jarang digunakan membutuhkan perhatian khusus agar tetap dalam kondisi baik ketika dibutuhkan. Dengan rutin memanaskan mesin, menjaga kondisi aki, memastikan tekanan ban, menjaga kebersihan, dan memeriksa cairan mobil, kamu dapat menjaga mobil tetap awet dan siap pakai kapan saja. Langkah-langkah sederhana ini akan menghindarkan mobil dari berbagai masalah teknis yang bisa timbul akibat terlalu lama terparkir. Dengan perawatan yang tepat, mobil akan selalu siap menemani perjalanan kapanpun diperlukan.
Leave a Reply