1. Waktu pengisian bahan bakar lebih cepat
Salah satu keunggulan utama mobil hidrogen adalah waktu pengisian bahan bakarnya yang sangat cepat. Tangki hidrogen dapat diisi penuh hanya dalam waktu 3-5 menit, hampir setara dengan pengisian bahan bakar kendaraan konvensional.
Sebaliknya, mobil listrik membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi baterai, tergantung pada jenis pengisian daya (pengisian cepat bisa memakan waktu 30 menit hingga 1 jam, sedangkan pengisian standar bisa memakan waktu hingga beberapa jam).
2. Jarak tempuh yang lebih jauh
Mobil berbahan bakar hidrogen umumnya memiliki jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan banyak mobil listrik berbaterai. Misalnya, Toyota Mirai dan Hyundai Nexo dapat menempuh jarak sekitar 650-666 km dalam satu kali pengisian bahan bakar hidrogen. Hal ini memberikan fleksibilitas lebih bagi pengemudi yang sering melakukan perjalanan jarak jauh.
3. Bobotnya lebih ringan
Sistem bahan bakar hidrogen umumnya lebih ringan dibandingkan dengan baterai besar pada mobil listrik. Mobil listrik berbaterai membutuhkan baterai besar untuk mencapai jarak tempuh yang jauh, yang menambah bobot kendaraan. Sebaliknya, mobil hidrogen memiliki tangki hidrogen yang relatif ringan, sehingga kendaraan menjadi lebih efisien dan tidak terlalu membebani struktur mobil.
4. Lebih mudah didaur ulang
Mobil listrik memang ramah lingkungan. Tapi produksi baterai untuk mobil listrik memerlukan bahan seperti lithium, kobalt, dan nikel, yang proses ekstraksi dan pengolahannya memiliki dampak besar terhadap lingkungan.
Selain itu, baterai bekas mobil listrik sulit untuk didaur ulang secara efisien. Sementara itu, hidrogen sebagai bahan bakar dapat dihasilkan dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin, menjadikannya lebih berkelanjutan dari segi siklus hidup.
5. Mobil hidrogen lebih adaptif terhadap cuaca
Mobil hidrogen lebih andal dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, seperti suhu yang sangat dingin atau panas. Sementara mobil listrik berbaterai sering kali mengalami penurunan efisiensi dan performa di suhu ekstrem karena sensitivitas baterai terhadap perubahan suhu. Sebaliknya, teknologi fuel cell pada mobil hidrogen dirancang untuk bekerja stabil dalam berbagai kondisi cuaca.
Leave a Reply