1. Menggeber mesin sebelum lampu hijau
Beberapa pengemudi memiliki kebiasaan menginjak pedal gas saat tuas transmisi berada di posisi N (netral) untuk menaikkan putaran mesin (RPM) sebelum lampu lalu lintas berubah hijau. Setelah itu, mereka langsung memindahkan tuas ke posisi D (drive).
Tujuannya agar mobil bisa langsung melesat begitu lampu hijau. Kebiasaan ini dapat merusak komponen pada sistem transmisi. Sebab transmisi matik tidak dirancang untuk menerima beban secara tiba-tiba.
Karena itu hindari menginjak pedal gas dalam-dalam lalu menggeser tuas persneling ke D saat lampu hijau atau pada momen apapun. Sebab mobilmu bukan mobil balap dan kamu lagi gak di sirkuit. Sebailnya, injak pedal gas secara gradual.
2. Penggunaan gigi L yang keliru
Gigi L (low) dirancang khusus untuk situasi seperti tanjakan curam atau saat kendaraan perlu bergerak perlahan dengan kekuatan penuh. Penggunaan gigi L pada jalan datar atau saat tidak diperlukan dapat memberikan beban berlebih pada transmisi dan merusak komponennya.
Sebaiknya, gunakan gigi D untuk berkendara normal di jalan yang datar. Mengenali kapan harus menggunakan gigi tertentu sangat penting untuk menjaga keawetan transmisi mobil.
3. Mengemudi secara agresif dengan mode triptonic
Mode triptonic atau paddle shift memungkinkan pengemudi mengubah gigi secara manual di transmisi matic untuk pengalaman berkendara yang lebih sporty. Namun, mengemudi terlalu agresif dengan mengganti gigi secara kasar dapat mempercepat keausan pada kampas kopling dan menurunkan umur transmisi.
Menggunakan mode ini sebaiknya dilakukan dengan wajar, bukan untuk memaksimalkan performa secara ekstrem. Transmisi akan bertahan lebih lama jika digunakan dengan pergeseran gigi yang halus dan terkendali.
4. Terlalu lama menahan rem di posisi D
Kebiasaan menahan rem sambil tetap di posisi D saat berhenti di lampu merah dapat membuat transmisi bekerja lebih keras daripada yang diperlukan. Hal ini menyebabkan panas berlebih pada sistem transmisi yang bisa mempercepat keausan.
Sebagai solusinya, pindahkan tuas ke posisi N (netral) saat berhenti dalam waktu lama untuk mengurangi beban kerja transmisi dan menjaga performanya.
5. Telat ganti oli transmisi
Oli transmisi berfungsi sebagai pelumas dan pendingin bagi sistem transmisi matic. Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang sering kali menunda atau bahkan lupa mengganti oli transmisi.
Oli yang kotor atau habis akan meningkatkan gesekan antar komponen dan membuat transmisi bekerja lebih keras. Mengganti oli secara rutin sesuai jadwal yang dianjurkan pabrikan sangat penting untuk menjaga kelancaran transmisi dan menghindari kerusakan yang bisa memakan biaya besar.
Leave a Reply