1. Pastikan ketinggian air tidak lebih tinggi dari posisi saluran masuk udara
(Twitter/@TMCPoldaMetro)
Sebelum menerjang banjir, pastikan ketinggian air lebih rendah dari posisi saluran masuk udara atau inlet mobilmu.
Sebab jika posisi air lebih tinggi, air tersebut berpotensi masuk ruang pembakaran yang bisa menyebabkan water hammber. Kalau sudah begitu, tak ada pilihan kecuali turun mesin.
2. Melaju secara perlahan
ilustrasi banjir (pexels.com/Sveta K)
Banyak pengendara sengaja memacu mobil mereka saat melewati banjir agar bisa lebih cepat keluar dari genangan. Padahal cara ini keliru.
Sebab memacu mobil di tengah banjir justru akan memicu gelombang air yang kemudian masuk ke ruang bakar mobilmu. Selain itu risiko mengalami kecelakaan juga menjadi lebih besar.
Ingat, kamu gak pernah tahu ada apa di permukaan jalan yang tertutup air. Karena itu melajulah secara perlahan saat menembus banjir, pertahankan kecepatan secara konstan dengan menggunakan gigi 1 atau L.
Sangat penting untuk menjaga momentum sehingga pastikan jalan di depanmu tidak macet, ya.
3. Segera matikan mesin jika mogok
Ilustrasi banjir di Jakarta. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Skenario terburuk saat menerjang banjir adalah mogok. Kalau sudah begitu, segera matikan mesin. Karena membiarkan mesin menyala akan membuat kerusakan di dalamnya semakin parah. Karena itu segera hubungi bengkel terdekat, ya.
4. Jangan langsung tancap gas setelah menerjang banjir
ilustrasi pijakan rem mobil matic (pixabay.com/Sauerlaender)
Setelah sukses melewati banjir tanpa mogok, jangan langsung tancap gas. Sebab kanvas remmu masih basah sehingga berpotensi terjadi blong.
Karena itu keringkan dulu remmu dengan cara melaju secara perlahan sambil beberapa kali menginjak pedal rem sampai rem berkerja secara normal.
Leave a Reply